Senin, 16 Juli 2012

Tatapan Penuh Cinta

Posted by icha imo at 18.35
Pernahkah anda menatap orang-orang terdekat anda saat
ia sedang tidur?

Kalau belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat
sedang tidur. Saat itu yang tampak adalah ekspresi
paling wajar dan paling jujur dari seseorang.
Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik
dan gemerlap pun bisa jadi akan tampak polos dan jauh
berbeda jika ia sedang tidur.

" Orang paling kejam di dunia pun jika ia sedang tidur
tak akan tampak wajah bengisnya".

Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur.
Sadarilah, betapa badan yang dulu kekar dan gagah itu
kini semakin tua dan ringkih,
betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya,
betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya.
Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untuk
kesejahteraan kita, anak-anaknya............
Orang inilah, rela melakukan apa saja asal perut kita
kenyang dan pendidikan kita lancar.

Sekarang, beralihlah.

Lihatlah ibu anda.
Hmm...kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu
halus membelai-belai tubuh bayi kita itu
kini kasar karena tempaan hidup yang keras.
Orang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhan kita.
Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan
mengomeli kita semata-mata karena rasa kasih dan
sayang,
dan sayangnya, itu sering kita salah artikan.

Cobalah menatap wajah orang-orang tercinta itu :
Ayah, Ibu, Suami, Istri, Kakak, Adik, Anak, Sahabat,
SemuanyaRasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya.
Rasakanlah energi cinta yang mengalir pelan-pelan saat
menatap wajah lugu yang terlelap itu.

Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika
mengingat
; betapa banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan
orang-orang itu untuk kebahagiaan anda.

Pengorbanan yang kadang tertutupi oleh kesalahpahaman
kecil yang entah kenapa selau saja nampak besar.
Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu bisa
tampak lagi melalui wajah-wajah jujur mereka
saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang melelahkan
namun enggan mereka ungkapkan.

Dan ekspresi wajah ketika tidur pun mengungkap
segalanya. Tanpa kata, tanpa suara dia berkata :
"betapa lelahnya aku hari ini". Dan penyebab lelah
itu?
Untuk siapa dia berlelah-lelah? Tak lain adalah kita.

Suami yang bekerja keras mencari nafkah, istri yang
bekerja keras mengurus dan mendidik anak, juga rumah.
Kakak, adik, anak, dan sahabat yang telah melewatkan
hari-hari suka dan duka bersama kita.

Resapilah kenangan-kenangan manis dan pahit yang
pernah terjadi dengan menatap wajah-wajah mereka.
Rasakanlah betapa kebahagiaan dan keharuan seketika
membuncah jika mengingat itu semua.
Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok hari
mereka "orang-orang terkasih itu" tak lagi membuka
matanya, selamanya .....

0 comments:

Posting Komentar

 

Anisa Aprilia Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea