Senin, 01 Oktober 2012

14 januari 2008

Posted by icha imo at 16.56
hari itu senin,14 januari 2008..

Subuh itu seperti biasa engkau bangun untuk menunaikan kewajibanmu beribadah sebagai rasa syukur kepada Rabbmu..
tak ada yang aneh,malah pagi itu engkau terlihat begitu cantik dengan daster kesayangannya...
setelah kau selesai menunaikan kewajiban Rabbmu seperti bisa kau sapa cucu cucumu yang sedang bersiap-siap untuk menuntut ilmu...

"sekolahnya yang rajin ya sayang",kalimat itu yang selalu kami dengar tiap pagi.

Katanya pagi itu engkau terlihat begitu cantik...
bahkan senyummu begitu hangat mengantar kami di pintu rumah...
tapi ada gurat gurat tak biasa yang terpancar dari wajahmu entah apa itu...
pagi itu adalah pagi terakhir kami mencium tangan lembutmu..

matahari pun beranjak naik ke langit yang lebih tinggi...
waktu dhuha tiba...
engkau begitu bersemangat mengerjakan sunnah rasulmu...
entah berapa raka'at engkau sholat...
bahkan ketika ada tamupun engkau enggan meninggalkan sajadahmu...
mungkin engkau tahu jika itu adalah sholat terakhir yang bisa engkau lakukan sebelum dijemput oleh malaikat maut..

pagi itu ketika engkau dikunjungi oleh sahabatmu..
engkau pun berpamitan kepadanya,kau bilang "do'ain saya sehat ya soalnya saya mau terbang tinggi"
sahabatmu pun mengamini do'amu...
dan dia bertanya emangnya bu haji mau pergi kemana??
kau jawab pertanyaan itu dengan senyum "Saya mau pergi jauh"
sahabatmu pun menjawab "ya udah hati hati dijalan"
lagi lagi kau hanya tersenyum..
kalian berbincang lama..
sampai akhirnya sabahabatmu bilang "kok dingin banget kaku bu aji??"
"iyaa...emang lagi kurang fit",ya udah saya mau istirahat dulu ya..maaf kalo selama ini saya banyak salah" itu kata kata terakhir yang engkau sampaikan kepadanya.

haripun beranjak siang..
rupanya kedatangan sang penjemput nyawa kian dekat...
entah apa sebabnya engkau menggigil hebat ditempat tidurmu..
ketika salah satu anakmu datang,engkau menyuruhnya mengeluarkan kain putih dari lemarimu...

tante: "untuk apa mi kain putih ini??"
mami: "itu kain kafan yang sudah mami siapkan dari lama,kayanya waktu mami udah ga lama lagi...masih wangikan kainnya??
tante: "mami jangan ngomong gitu,kita ke rumah sakit aja ya biar ditanganin dokter"
tunggu bentar ya mi,siapin mobil sama baju" dulu...
mami: "ga usah bawa baju,kan cuma sebentar ke dokternya"
tante: "ya udah aku telpon kaka dulu ya buat anterin kita ke rumah sakit"


engkau pun hanya tersenyum mendengar jawaban dari tante..

jam menunjukan pukul 10.30 pagi..
napas kau pun kian sesak karena waktu penjemputan kian dekat..
ketika mama datang kau sambut ia dengan senyum hangatmu..
kau lambaikan tanganmu dari dalam mobil yang sudah siap mengantarmu kerumah sakit..

mami:"kok lama banget sih datengnya?"
mama:"iyaa tadi beli obat mami dulu,mami ya kuat ya...kita sekarang kerumah sakit!!"
mami:"kayanya umur mami udah sampe hari aja"
maaf ya kalo mami ada salah..

mama:"mami ga boleh ngomong kaya gitu kan kita mau ikhtiar"

belum sampai kerumah sakit yang dituju napasmu pun kian berat..
kau bilang dadamu sesak..
tiba dirumah sakit terdekat,kau masih bisa berjalan sendiri menuju UGD..
keadaanmu kian memburuk...
sudah tak ada kata lagi yang engkau ucapkan selain ALLAH...ALLAH...ALLAH..
beberapa anak anak dan menantupun dahidir disekelilinmu...
engkau tatap tatap mereka satu persatu seolah olah engkau ingin mengingat setiap detail dari wajah mereka...
wajah merekapun sudah kuyu dengan airmata menyaksikan ibu yang mereka sayangi sedang sakaratul maut..
ketika semua anak telah berkumpul engkaupun menghembuskan napas terakhirmu...
tepat berbarengan denga adzan dhuhur engkau pun berpulang kerumah Rabbmu...

yah,hanya 2 jam engkau berikan kami kesempatan untuk merawatmu untuk yang terakhir kalinya...
cucu cucu mu pun tak sempat melihat dan meminta maaf kepada maminya untuk yang terakhir kali..

Aku sendiripun kaget mendengar kabar duka ini...
yang aku sesali aku belom menuruti keinginan terakhirmu...
engkau ingin aku menemanimu tidur...
tapi entah kenapa aku menolak permintaanmu...

hari itu kami berduka..
biasanya ketika engkau keluar dari rumah sakit kami bisa mendengar tawamu..
tapi hari itu kami menjemputmu dari rumah sakit dengan berlinang airmata...
tak ada lagi tawa itu..
tak ada lagi belaian lembut tanganmu ketika mengusap kepala kami..
yang tersisa hanyalah seutas senyum diwajah mu yang cantik..
senyum yang kau perlihatkan kepada kami jika ini adalah waktu yang engkau tunggu..
engkau yang selalu rindu kepada Rabbmu...
engkau yang selalu rindu akan suami yang terlebih dahulu meninggalkanmu...
engkau yang selalu rindu akan 2 anak mu yang terlebih dahulu berpulang..

senyum itu adalah senyum keikhlasan seorang hamba kepada Rabbnya..
mungkin semua pintu langit terbuka menyambut roh mu..
suami dan anak anak telah menantimu didepan pintu surga..

Siang itu ku tatap wajahmu...
ku amati baik-baik,ku ingat setiap detail gurat wajahmu untuk yang terkahir kalinya..
ku kecup keningmu,masih hangat...
aku berharap engkau cuma tertidur dan akan bangun kembali...
ku cium tanganmu untuk meminta maaf..
tapi kau hanya terdiam...
aku pun tersadar bahwa takdir Allah tidak bisa berubah...

disamping tubuhmu ku bacanya surah yasin sambil terus menggenggam tanganmu...
ku hapus airmataku..
aku harus ikhlas melepas beliau..
rasanya malu melihat wajah ikhlas beliau...

Kain putih yang telah kau siapkan pun membuat hati kami bergetar...
begitu rindunya engkau dengan Rabbmu sampai sampai kau persiapkan segalanya untuk menyambut hari penjemputan itu...

0 comments:

Posting Komentar

 

Anisa Aprilia Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea