Rabu, 27 Maret 2013

10 tahun dari hari ini... :D

Posted by icha imo at 15.55 0 comments
kalo lagi sendiri kadang suka mikir,
10 tahun dari sekarang gw udah jadi apa ya??
10 tahun dari sekarang gw udah punya apa ya??

pertanyaan pertanyaan yang pasti sering terlintas dibenak banyak orang.. :D

kalo untuk sekarang sih pengennya masih jadi wanita karir yang kerja dikantoran, yahh untuk pembuktian ke diri sendri dan untuk bikin mama dan papa seneng karena anaknya yang selama ini mereka biaya sekolah dan kuliah bisa belajar mandiri. Tapi entah kenapa didalem diri gw sendiri gw ga mau jadi pegawai kantoran lama lama, pengennya suatu saat nanti gw jadi ibu rumah tangga yang 100% waktu gw untuk anak anak dan suami gw. Gw pengen menciptakan rumah yang hangat yang penuh dengan cinta. Pengen selalu mendampingi anak anak gw, melihat mereka tumbuh besar diasuhan tangan gw sendiri bukan ditangan pengasuh,gw rela kok ijazah sarjana gw dituker dengan kebahagian anak anak gw. pengen selalu mendamping suami kemana ia pergi bukannya posesif tapi ini sebagai bukti cinta gw untuknya. Pengen menjadi seorang istri yang bisa menjaga harta suaminya ketika ia sedang keluar rumah untuk menjemput rezeki dari ALLAH. yahh pokoknya pengen menjadi istri dan ibu yang baik dan konsep rumah tangga gw nanti aja udah gw pikirin dari sekarang...hahhaa (padahal calonnya aja belum dipertemukan sama ALLAH)

Kalo pun nanti gw tetep harus kerja dikantor gw ga mau jabatan gw dikantor lebih tinggi daripada jabatan suami gw.kenapa??karena gw takut khilaf dan sombong didepan suami gw, karena sifat wanita seperti itu ketika ia bisa menjadi seseorang yang lebih dibanding orang lain maka ia akan tinggi hati. Nah gw ga mau seperti itu, walaupun setiap orang pasti pengen punya karir yang bagus dan tinggi dikantor tapi kalo dengan itu mendekatkan gw dengan keburukan mending gw tinggalin aja jauh jauh. Karena hak suami atas istri begitu besar, kalo suami ga ridho maka seroang istri akan dilaknak oleh malaikat. #na'udzubillahimindzalik

Dulu waktu kunjungan ke istana merdeka sama mama, pas gw nginjekin kaki diruang tamu istana gw berdo'a dalam hati isi do'anya "Ya ALLAH semoga suatu hari nanti aku bisa jadi First Lady dan tingga di istana ini" do'a seorang bocah polos yang mudah mudah diijabah oleh ALLAH...aamiin

jadi dalam range 1-5 tahun kedepan gw pengen:
1. bekerja diperusahan yang okeh dengan gaji yang tinggi.
2. bisa ngeberangkatin papa dan mama umroh.
3. Punya suami yang baik,ganteng,sholeh,kaya.
4. tinggal dirumah sendri (ga tinggal di PMI "Pondok Mertua Indah" :p) katanya kalo tingga dirumah mertua itu makan ati, yah ga tau bener apa ga soalnya gw sendiri belom pernah ngerasain tinggal sama mertua...hahaha
tapi emang gw sendiri sih ga mau tinggal sama mertua, pengennya tinggal dirumah sendiri yah walaupun rumahnya kecil dan sederhana gw pengen ngebagun istana gw dari nol.. (syukur" sih kalo dapet suami orang kaya yang bisa ngebeliin gw rumah)...aamiin
5. selain ngeberangkatin mama dan papa umroh gw sendiri jg pengen umroh.
6. punya anak yang luchu,pengenya sih 2 aja :D
7. pengen sering sering traveling.
8. bisa sedekah yang banyak tanpa harus mikir jumlah yang dikeluarin.
9. pengen keluar negeri.

Dan kalo pun gw harus kerja dikantoran gw pengen pensiun dini. Gw pengen diumur 40 tahun gw udah pensiun, tinggal dirumah lihat anak anak gw tumbuh besar dan mendampingi suami gw yang menua. menunggu mereka pulang, memasak untuk mereka, menjadikan rumah kami rumah yang penuh dengan cinta. Ngurus mereka dan memberikan seluruh perhatian gw untuk mereka yahh pokoknya gw pengen nanti mereka jadi lebih betah dirumah. ahh pasti bahagia bgt bisa punya keluarga kya gitu..
oia, gw juga pengen punya rumah tahfizh(rumah penghapal Qur'an).
punya travel haji dan umroh biar bisa ngeberangkatin orang orang yang ga mampu naik haji secara gratis,emmhhh..
di usia 40 tahun udah mau perbanyakin ibadah aja deh, banyak sedekah, rumah gede, mobil ada, suami sama anak anak sehat dan bahagia, tabungan banyak, mau pergi kemana aja tinggal jalan. tetap aja dunia dan akhirat harus seimbang... :D

Air Mata Cinta

Posted by icha imo at 13.46 0 comments
Entah sudah berapa banyak tetesan air mata yang telah gw tumpahkan ketika gw berdo'a..
hampir disetiap sholat pasti air mata itu menetes membasahi mukenah dan sajadah..

yaahh begitulah, gw menyebutnya sebagai "air mata cinta"... :D
kenapa air mata cinta,itu karena tetesan air mata itu karena rasa cinta gw sama ALLAH..
karena rasa percaya gw yang luar biasa akan janjiNya..

setiap tetesan air mata yang jatuh itu bukti bahwa gw lemah tanpaNya..
gw itu seperti butiran debu yang berada dipadang pasir yang amat luas..
gw itu seperti setetes air yang berada diluasnya samudra..
gw itu seperti bintang yang berada diluasnya galaxy angkasa..
begitu kecil, begitu rapuh, dan begitu tak berdaya dihadapanMu ya Rabb..

Rabu, 13 Maret 2013

Kisah Nabi Khidir AS dan mata air "Ainul Hayat"

Posted by icha imo at 13.56 0 comments
Pada saat Raja Iskandar Dzul Qarnain pada tahun 322 S. M. berjalan di atas bumi menuju ke tepi bumi, Allah SWT mewakilkan seorang malaikat yang bernama Rofa’il untuk mendampingi Raja Iskandar Dzul Qarnain. Di tengah perjalanan mereka berbincang-bincang, Raja Iskandar Dzul Qarnain berkata kepada malaikat Rofa’il: “Wahai malaikat Rofa’il ceritakan kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit ”,
malaikat Rofa’il berkata, “Ibadah para mailaikat di langit di antaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya, dan ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepala selama-lamanya ”.
Kemudian raja berkata, “Alangkah senangnya seandainya aku hidup bertahun-tahun dalam beribadah kepada Allah ”.
Lalu malaikat Rofa’il berkata, “Sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber air bumi, namanya ‘Ainul Hayat’ yang berarti, sumber air hidup. Maka barang siapa yang meminumnya seteguk, maka tidak akan mati sampai hari kiamat atau sehingga ia mohon kepada Allah agar supaya dimatikan ”.
Kemudianya raja bertanya kepada malaikat Rofa’il, “Apakah kau tahu tempat “Ainun Hayat itu?”.
mailaikat Rofa’il menjawab, “Bahwa sesungguhnya Ainun Hayat itu berada di bumi yang gelap ”.

Setelah raja mendengar keterangan dari malaikat Rofa’il tentang Ainul hayat, maka raja segera mengumpulkan ‘Alim Ulama’ pada zaman itu, dan raja bertanya kepada mereka tentang Ainul Hayat itu, tetapi mereka menjawab, “Kita tidak tahu khabarnya, namun seoarng yang alim di antara mereka menjawab, “ Sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat nabi Adam AS, beliau berkata bahwa sesungguhnya Allah meletakkan Ainul Hayat di bumi yang gelap ”.
“Di manakah tempat bumi gelap itu?” tanya raja.
Seorang yang alim menjawab, “Di tempat keluarnya matahari”.
Kemudian raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu raja bertanya kepada sahabatnya. “Kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap ?”.
Para sahabat menjawab, “Kuda betina yang perawan”.
Kemudian raja mengumpulkan 1000 ekor kuda betina yang perawan-perawan, lalu raja memilih-milih di antara tentaranya, sebanyak 6000 orang dipilih yang cendikiawan dan yang ahli mencambuk.

Di antara mereka adalah Nabi Khidir AS, bahkan beliau menjabat sebagai Perdana Menteri. Kemudian berjalanlah mereka dan Nabi Khidir AS berjalan di depan pasukannya dan mereka jumpai dalam perjalanan, bahwa tempat keluarnya matahari itu tepat pada arah kiblat.

Kemudian mereka tidak berhenti-henti menempuh perjalanan dalam waktu 12 tahun, sehingga sampai ditepi bumi yang gelap itu, ternyata gelapnya itu memancar seperti asap, bukan seperti gelapnya waktu malam. Kemudian seorang yang sangat cendikiawan mencegah Raja masuk ke tempat gelap itu dan tentara-tentaranya, berkata ia kepada raja. ”Wahai Raja, sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk tempat yang gelap ini karena tempat yang gelap ini berbahaya. ”
Lalu Raja berkata: ” Kita harus memasukinya, tidak boleh tidak.”
Kemudian ketika Raja hendak masuk, maka meraka semua membiarkannya. Kemudian Raja berkata kepada pasukannya: ”Diamlah, tunggulah kalian ditempat ini selama 12 tahun, jika aku bisa datang pada kalian dalam masa 12 tahun itu, maka kedatanganku dan menunggu kalian termasuk baik, dan jika aku tidak datang sampai 12 tahun, maka pulanglah kembali ke negeri kalian”.
Kemudian raja bertanya kepada Malaikat Rofa’il: ” Apabila kita melewati tempat yang gelap ini, apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita ?”.
“Tidak bisa kelihatan”,jawab malaikat Rofa’il,” akan tetapi aku memberimu sebuah merjan atau mutiara, jika merjan itu ke atas bumi, maka mutiara tersebut dapat menjerit dengan suara yang keras, dengan demikian maka kawan- kawan kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian.”

Kemudian Raja Iskandar Dzul Qurnain masuk ke tempat yang gelap itu bersama sekelompok pasukannya, mereka berjalan di tempat yang gelap itu selama 18 hari tidak pernah melihat matahari dan bulan, tidak pernah melihat malam dan siang, tidak pernah melihat burung dan binatang liar, sedangkan raja berjalan dengan didampingi oleh Nabi Khidlir AS.

Di saat mereka berjalan, maka Allah SWT memberi wahyu keapda Nabi Khidlir AS, ”Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat ini Aku khususkan untuk kamu ”.
Setelah Nabi Khidlir menerima wahyu tersebut, kemudian beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya: “ Berhentilah kalian di tempat kalian masing-masing dan janganlah kalian meninggalkan tempat kalian sehingga aku datang kepada kalian. ”

Kemudian beliau berjalan menuju ke sebelah kanan jurang, maka didapatilah oleh beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu. Kemudian Nabi Khidlir AS turun dari kudanya dan beliau langsung melepas pakaiannya dan turun ke “Ainul Hayat” (sumber air kehidupan) tersebut, dan beliau terus mandi dan minum sumber air kehidupan tersebut, maka dirasakan oleh beliau airnya lebih manis daripada madu. Setelah beliau mandi dan minum Ainul hayat tersebut, kemudian beliau keluar dari tempat Ainul Hayat itu terus menemui Raja Iskandar Dzulkarnain, sedangkan raja tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Nabi
Khidlir AS, tentang melihat Ainul Hayat dan mandi.

(Menurut riwayat yang diceritakan oleh Wahab bin Munabbah), dia berkata, bahwa Nabi Khidlir AS adalah anak dari bibi Raja Iskandar Dzul Qarnain. Dan raja Iskandar Dzulkarnain keliling di dalam tempat yang gelap itu selama 40 hari, tiba-tiba tampak oleh Raja sinar seperti kilat, maka terlihat oleh Raja, bumi yang berpasir merah dan terdengar oleh raja suara gemercik di bawah kaki kuda, kemudian Raja bertanya kepada Malaikat Rofa’il: “Gemercik ini adalah suara benda apabila seseorang mengambilnya, niscaya ia akan menyesal dan apabila tidak mengambilnya, niscaya ia akan menyesal juga. ”
Kemudian di antara pasukan ada yang membawanya namun sedikit, setelah mereka keluar dari tempat yang gelap itu, ternyata bahwa benda tersebut adalah yakut yang berwarna merah dan jambrut yang berwarna hijau, maka menyesallah pasukan yang mengambil itu karena mengambilnya hanya sedikit, demikianlah pula pasukan yang tidak mengambilnya, bahkan lebih menyesal. Diriwayatkan oleh Ats-tsa’Labi dari: Iman Ali Rodliayllohu ‘ anhu.

1. Cerita ini dikutib dari kitab “ Baidai’iz karangan Syeikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas halaman 166 – 168. Penerbit: Usaha Keluarga s Semarang.
2. Cerita dari Kitab Nuzhatul Majalis Karangan Syeikh Abdul Rohman Ash-Shafuri.
Penerbit Darul Fikri Bairut Halaman 257 – 258.
(Salafy Tobat)

Kisah Nabi Idris AS

Posted by icha imo at 13.51 0 comments
Lalu keduanya menerusakan perjalanan sampai empat hari lamanya dan selama itu pula Nabi Idris AS menemukan keanehan yang ada pada Malaikat itu dan Nabi Idris AS bertanya: ”Hai tuan, kamu ini sebenarnya siapa?”,
Malaikat itu menjawab: ”Saya adalah malaikat pencabut nyawa”.
Nabi Idris AS bertanya:” Apakah kamu akan mencabut nyawa manusia?”,
Malaikat menjawab:”Ya”,
Nabi Idris AS bertanya: ”Apakah kamu juga mencabut nyawa selama dalam perjalanan bersama saya?”,
Malaikat menjawab: ”Ya, saya telah mencabut beberapa nyawa manusia dan sesungguhnya nyawa manusia itu adalah bagaikan hidangan makanan, sebagai mana kamu menghadapi sesuap makanan saja”.
Nabi Idris AS berkata: ”Dan apakah kamu datang ini untuk mencabut nyawa saya atau sekedar berkunjung?”,
Malaikat menjawab: ”Saya datang hanya untuk berkunjung”,
Nabi Idris AS berkata: ”kalau begitu saya punya hajat kepadamu”,
Malaikat menjawab: ”Hajat apa, hai Nabi Idris?”
Nabi Idris AS berkata: ”Saya ingin agar kamu mencabut nyawa saya, lalu memohonlah kepada Allah untuk menghidupkan saya sehingga saya bisa beribadah kepada Allah sesudah merasakan sakitnya mati”.
Malaikat menjawab: ”Sungguh saya tidak bisa mencabut nyawa seseorang tanpa seijin Allah”.
Lalu Allah SWT berfirman kepada Malaikat: ”Cabutlah nyawa Idris!”.

Kemudian malaikat itu mencabut nyawa Nabi Idris AS dan matilah Nabi Idris AS lalu Malaikat menangis sambil merendahkan diri untuk memohon kepada Allah SWT agar menghidupkan Nabi Idris AS kembali, kemudian Allah menghidupkan Nabi Idris AS, lalu malaikat bertanya: ”Hai Nabi Idris bagaimana rasanya mati itu?”.
Nabi Idris AS berkata:”Sungguh rasanya mati itu bagaikan binatang yang dikuliti dalam keadaan masih hidup, sedang rasa mati itu melebihi 100X lipat rasa sakit binatang yang dikuliti dalam keadaan masih hidup”.
Malaikat menjawab:”Hai Nabi Idris, padahal saya mencabut nyawamu itu dengan cara hati-hati dan sangat halus dan ini belum pernah saya lakukan kepada siapapun”.
Nabi Idris AS berkata: ”Saya mempunyai hajat yang lain kepadamu, yaitu ingin melihat neraka jahannam, agar saat melihat itu saya lebih banyak beribadah kepada Allah”.
Malaikat menjawab: ”Sungguh saya tidak bisa masuk neraka jahannam tanpa ada izin dari Allah”, lalu Allah SWT berfirman kepada Malaikat: ”Pergilah kamu bersama Nabi Idris ke neraka jahannam”.

Kemudian malaikat bersama Nabi Idris AS pergi ke neraka jahannam, maka Nabi Idris AS dapat melihat segala yang dipersiapkan untuk menyiksa di neraka jahannam, lalu keduanya kembali dari neraka jahannam.
Nabi Idris AS berkata: ”Saya punya hajat lagi kepada kamu, agar kamu mengajakku pergi ke syurga,dan setelah itu saya akan menjadi hamba yang lebih taat dalam beragama”.
Malaikat berkata: ”Saya tidak bisa masuk syurga tanpa ada ijin dari Allah”.
Lalu Allah AS berfirman: ”Hai Malaikat pergilah kamu bersama Idris ke syurga”.

Dan keduanya pergi ke syurga dan berhanti di depan pintu syurga, maka Nabi Idris AS dapat melihat segala kenikmatan yang ada dalam syurga, melihat kerajaan yang banyak, melihat anugerah yang banyak dan melihat pepohonan dan buah-buahan yang beraneka macam ragamnya.
Nabi Idris berkata: ”Wahai Malaikat, saya telah merasakan mati, telah melihat segala macam siksaan dalam neraka, lalu mohonlah kepada Allah, agar ia memberi izin saya masuk ke syurga, sehingga saya dapat minum air syurga dan sakit saya menjadi hilang serta terhindar dari neraka jahannam”.
Lalu Allah Berfirman kepada malaikat: ”Masuklah kamu ke syurga bersama Idris”,
kemudian keduanya masuk syurga dan Nabi Idris AS meletakan sandalnya di bawah salah satu pohon di syurga, dan setelah keluar dari syurga.Nabi Idris berkata kepada Malaikat: ”Sungguh sandal saya tertinggal di syurga, maka kembalikan saya ke syurga”,
dan setelah Nabi Idris AS tiba di syurga, Nabi Idris AS tidak mau di ajak keluar, ia ingin tetap tinggal dalam syurga, hingga Malaikat berteriak:”Hai Nabi Idris, keluarlah”,
dan Nabi Idris AS tetap tidak mau keluar, dan berkata: ” Karena Allah telah berfirman”: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…”(Q.Surat Ali’imran ayat 185), Sedang saya telah merasakan mati. Dan Allah Berfirman: “Dan tidak seorangpun darimu, melainkan mendatangi neraka itu….” (Q.Surat Maryam ayat 71). Dan sungguh saya telah memasuki neraka jahannam, dan Allah juga berfirman: “…….. dan sekali-kali mereka tidak akan di keluarkan dari padanya (syurga)”. (Q.Surat AL Hijr ayat 48)”.
Malaikat berkata: ”Lantas siapa yang akan mengeluarkan mu?”.
Lalu Allah berfirman kapada Malaikat: ”Tinggalkanlah Nabi Idris di syurga, sungguh Aku telah menetapkannya, bahwa ia termasuk ahli syurga”,
kemudian Malaikat itu meninggalkan Nabi Idris AS di syurga dan tetaplah Nabi Idris AS berada dalam syurga untuk selama-lamanya.
 

Anisa Aprilia Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea